TANDA TANDA
MATINYA QOLBU
Diantara tanda-tanda matinya qolbu adalah tidak ada
rasa sedih/ penyesalan ketika ada kebaikan yang tidak dilaksanakan padahal kita
punya kesempatan. Salah satu contohnya adalah shalat berjamaah. Kalau tidak
merasa sedih karena tidak berjamaah , ini tanda matinya qolbu.
Kita baru sedih apabila hilang uang,motor atau benda
lain,inilah kelakuan kita,tapi “hulangnya” tahajud dari malam malam
kita,kosongnya pagi dari sholat dzuha,hilangnya kesempatan shodakoh tidak
membuat bersedih,acuh-acuh saja,berarti qolbu kita masih mati.
Diantara hal yang menyebabkan tidak adanya rasa sedih
ketika terlewat ketaatan-ketaatan adalah terjebak oleh terminologi hukum dalam
islam, klasifikasi hokum ada 5, yaitu :
1.
Wajib =
dilaksanakan diberi pahala , ditinggalkan disiksa
2.
Sunat =
dilaksanakan diberi pahala, ditinggalkan tidak akan disiksa
3.
Mubah =
dilaksanakan dan ditinggalkan sama saja
4.
Makruh =
dilaksanakan tidak akan disiksa,ditinggalkan diberi pahala
5.
Haram =
dilaksanakan disiksa,ditinggalkan diberi pahala.
“ kang mengapa tidak shaum, ini kan hari senin/ kamis?
“aah khan Cuma sunat, tidak akan disiksa”.
Itulah alasan meninggalkan ibadah sunnat, dan tidak
bersedih meninggalkan nya.untuk merobah pola pikir seperti itu,saya buat sebuah
perumpamaan,sifatnya fiktif. Tanpa bermaksud istihza (mengolok-olok) akhirat
dan malaikat,ini semata mata agar mudah difahami orang awam.
Umpama di akherat sedang terjadi penimbangan
amal,ceritanya si Ujang amalnya ditimbang, setelah ditimbang ternyata amal bai
kujang adalah 1000 kg,amal jeleknya 1 ton,maka berimbanglah kebaikan dan
kejelekan ujang,tiba-tiba ada malaikat datang bawa amal si ujang yang
ketinggalan,yaitu ketika si Ujang pulang kerja,matanya melotot melihat
perempuan seksi,maka dimasukanlah kedalam neraca dosa,kemudian beratnya
bertambah miusalkan menjadi 1Ton 5 ons, sehingga timbangan amal jelek Ujang
lebih berat , saat mau diputuskan bahwa Ujang masuk Neraka,tiba-tiba ada
malaikat yang datang lagi bawa amal yang ketinggalan juga, amal apa itu? Dulu
waktu dia mau makan , baca bismillah dulu ternyata nilainya misalkan 5 0ns
juga,jadilah berat timbangan nya berimbang lagi,namun karena amal baik
dibalasnya 10 kali lipat,maka kebaiakan yang 5 ons itu menjadi 5 kg,jadi lah
berat amal baik ujang 1005 kg ( 1 ton 5 kg) dan amal jeleknya 1 ton 5 ons,oleh
karena itu diputuskanlah bahwa ujang masuk Surga. Andaikan si Ujang saat mau
makan tadi tidak baca basmallah,maka si Ujang akan masuk neraka.
Jadi,walaupun dengan meninggalkan amalan sunnat tidak
di ancam dengan siksaan/ neraka, tapi tidak menutup kemungkinan dengan
meninggalkannya kita masuk neraka.
0 comments